it's been a long time i didn't write post to this blog.
and nobody notices that may be, cause i dont have any special reader who always waiting me to post something here, right?
to those who read this post, how are you?
hope you all have a very good days, oh may be years ahead.
me?
still busy with college activities. nothing interesting, just daily activities.
and still learn how to manage my mood cos i can easily get mood swing. Not good at all. Really.
well. that's one of my weakness, i know i should change that bad habit. like i said, i always try to change it.
btw, at the time i write this post i'm in a really bad mood. (do not think that i just write when im in a bad mood, no no no) But sometimes when you're not in a good mood, you suddenly get a power to write, like someone ever said to me 'poet needs pain to make a beautifull poetry'. That's true.
empty, disappointed, angry, annoyed. that's what i'm feeling right now.
Cos of what? i wont tell you. that's my privacy. =D
well, maybe that's all that i can write. this is really not important, i know.
Gadis itu begitu lucu,
Dia lincah, riang, bawel namun juga perhatian.
Dia yang dulu begitu aku cintai. Begitu aku inginkan.
Lalu sekejap saja aku menepiskannya.
Gurauannya tak lagi kutanggapi.
Celotehnya aku abaikan.
Kesedihannya tak lagi ku hiraukan,
Dan ku anggap angin lalu semua tentangnya.
Lalu dia terpekur, membisu, menunduk kemudian berlalu.
Sesekali masih berharap aku menghampiri dan menghapus airmatanya, namun ia salah. Itu tak pernah terjadi.
Sekali waktu kudapati diriku tenggelam dalam kesunyian yang teramat sangat.
Kesunyian yang tiba-tiba datang yang aku sendiri tak mengerti apa yang bergemuruh dalam dadaku.
Aku diam, menahan sakit akan merindu.
Rindu yang kutemukan pada siapa tertuju di akhir lamunanku.
Ya, aku merindukan gadis kecilku yang lucu, lincah, riang, bawel dan perhatian.
Aku merindukan celotehnya, gurauan, canda, tawa, marah bahkan airmatanya.
Aku merindukan semua tentang dirinya.
Aku berlari menghampiri sosoknya lalu jatuh terjerembab saat sadar dia tengah menari di derasnya hujan bersama seseorang yang merengkuhnya kuat, menggenggam erat tangan mungilnya agar ia tak terjatuh, serta memeluk tubuhnya dengan penuh kecintaan. Cinta yang tak pernah aku berikan.
Dan aku sadar,
Dia bukan lagi gadis kecilku yang dulu.
Hai,
Lama tak bersua.
Lama tak menorehkan kata-kata manis disini, tak membagi cerita atau sekedar menuangkan keluhan-keluhan yang biasanya aku lakukan saat emosi dan perasaan tumpah ruah untuk dicurahkan.
Ya, bagiku saat ini kenyataan jauh lebih manis daripada mimpi.
Dan saat-saat seperti ini aku bisa lupa dengan hobiku yang satu ini.
Kesibukan-kesibukan akademis mungkin juga salah satu alasannya.
Tapi yang terpenting, aku menjalani hidup dengan sangat baik saat ini.
Masalah yang menumpuk juga tidak aku hiraukan, aku hanya ingin membuat kebahagiaan sendiri di duniaku.
Tidak ada seorang pun yang bisa menggoreskan tinta hitam disini, hanya aku dan duniaku.
Aku dan duniaku saja.
Dunia nyata yang menyenangkan, dunia nyata dengan segudang aktivitas yang melelahkan tapi juga membuatku melupakan kesedihan, bahkan untuk sekedar memikirkan pun tidak.
Dunia nyata yang manis sekali, dengan cinta yang tidak pernah habis untuk diluapkan.
Dunia nyata yang membuatku belajar dewasa, kuat dan bahagia.
Dunia nyata, duniaku yang benar-benar ada.
Maaf jika mengabaikanmu sebentar, maya.
Biarkan aku bahagia dengan nyataku, mungkin nanti saat tak ada yang bisa menghentikan airmataku, aku akan kembali ke mayamu. Tapi aku harap tidak ^^
Selalu bersyukur atas hidup yang begitu berharga hingga di usia ini.
Bersyukur atas keluarga yang begitu sempurna.
Bersyukur atas cobaan yang aku tau akan menjadikanku dewasa.
Bersyukur untuk sahabat-sahabat yang tak pernah lelah mengukir tawa.
Bersyukur atas teman yang menyempatkan diri untuk menyapa.
Bersyukur ada seseorang yang telah banyak memberi warna.
Bersyukur kepada hadirnya mereka yang membenci karena akhirnya mereka membuatku lebih bersahaja.
Bersyukur dan selalu bersyukur.
Aku tau Tuhan, aku bukan umatMu yang baik.
Aku tau banyak keluh kesah yang aku haturkan padaMu.
Aku tau itu..
Saat Kau beri aku pukulan dan cobaan, aku tau itu semua untuk menjadikanku kuat.
Saat Kau ambil orang yang paling kusayang (Ayah), aku tau itu demi kebaikannya karena Kau begitu mencintainya.
Saat Kau abaikan doa-doa yang ku pinta, aku tau sebenarnya Kau menyimpan rencana indah bagiku.
Saat aku jauh dariMu, aku juga tau bahwa Kau selalu ada di dekatku, tak pernah meninggalkan aku walau sedetik pun.
Dan kini, hanya rasa syukur yang ingin ku ucap ya Allah.
Hanya ini..
Karena cukup bagiku rancangan dan rencanaMu yang luar biasa, Kau tiada duanya.
Alhamdulillah untuk segala karunia hingga aku ada di usia ini. :)
Senja selalu hadir dengan semburat warna jingga indah di langit sana
Bagiku senja tak sesederhana itu,
Banyak makna dibalik segurat senja yang selalu hadir menemani sore ku
Aku selalu suka menyaksikan langit berubah jingga saat matahari bersiap enyah dari pandangan
Aku salah satu dari sekian banyak penikmat senja di bumi ini, aku tahu pasti itu.
Namun aku yakin, senja memiliki makna yang beranekaragam bagi setiap mata penikmatnya
Senja adalah akhir,
Akhir dari kepenatan,
akhir dari segala kejenuhan,
akhir dari kekhawatiran.
Senja adalah awal,
Awal dari ketenangan,
awal dari kenyamanan,
awal dari segala yang membahagiakan setelah senja berakhir.
Aku selalu suka menikmati senja.
Jingga selalu menghadirkan pesona indahnya di langit sore.
Senja adalah akhir dan awal.
Senja selalu kunantikan, karena setelah senja pergi ada kelegaan yang kurasakan,
kelegaan saat akhirnya aku bisa menikmati hariku tanpa kekhawatiran yang selalu aku rasakan sebelum senja tiba.
Dear all, i'm so sorry if i'm not the way i used to be.
Really really sorry.
i'm in very-hard-situation now and you all really know that times can change somebody, right?!
And it's my turn to change a lil' bit, to be better, wiser, more mature than i was.
I didnt chose to be like this, God wants me to be someone new with through these hard times im sure.
So i'm really sorry if all of you feel uncomfy with this change.
Actually, time will get you use to my new habit and character.
Surely a better one ;)
But now, let me be me.
Let me take time for me myself.
Let me through these times alone, cause all i want to do right now is make everything looks okay even if it's not really okay.
Let me shout my pain and tears out just to God.
I promise, i'll be okay after these.
Promise to you all.
I don't ask you to be here with me, i don't ask you to accompany me while i'm crying or whatever,
Just let me be me, let me alone, let me have time and space for myself only.
That's all. :)
Ada yang aneh rasanya seminggu ini. Ada yang lain. Ada yang hilang. Ada yang kosong.
Rumah tak lagi sehangat dulu, tak seriang dulu walau dihiasi canda tawa dan tangis dua bocah lucu penghibur itu.
Semua tak lagi sama. Walau kita mencoba menganggap ini biasa, tapi tidak. Ini jelas berbeda.
Saya, mama, bang reza, bang riskon, kak sarah, kak amel, yuki bahkan yasha yang masih 9 bulan pun pasti merasakan perbedaan itu, merasakan ada lubang besar yang menghinggapi hati kami semua, tak lagi utuh seperti sedia kala.
Sosok itu pergi, meninggalkan kami semua tepat di hari pertama bulan Ramadhan.
Tak ada firasat, tak ada pesan, tak ada tanda-tanda bahwa kami akan kehilangan sosok seorang pemimpin luar biasa itu. Semua benar-benar membuat kami terdiam, menangis, berusaha menerima walau jelas itu sulit setengah mati.
Dia ayah terhebat.
Dia tak pernah mengeluh walau sakit menderanya hingga ke seluruh organ tubuhnya.
Dia tak pernah ingin menyusahkan kami sedetik pun.
Dia tabah, sabar, begitu kuat hingga kami tak menyangka bahwa akhirnya ia menyerah pada penyakit itu, pada Kebesaran sang pencipta.
Dia bahkan masih mengingatkan saya untuk mengikuti psikotes di tengah sakit luar biasa yang dia rasakan.
Dia benar-benar hebat dan luar biasa, setidaknya bagi kami.
Ayah..
Begitu kami memanggilnya, sapaan yang terdengar begitu indah bagi kami dan tentunya bagi beliau.
Namun sekarang kami harus terbiasa menjalani hari-hari tanpanya.
Berat memang, tapi kami yakin ini yang terbaik baginya. Tak ada lagi sakit, tak perlu ada lagi alat-alat yang menempel pada tubuhnya.
Dia sosok yang tidak banyak omong, Namun begitu hangat dan perhatian pada keluarganya.
Dia memikul semua beban sendirian tanpa ingin kami tahu dengan alasan 'biarlah susahnya ayah sendiri yang merasakan, jangan kalian'. Mulia bukan?!
Dia masih terus bekerja demi kami bahkan disaat sakit mendera.
Kata orang ayah pebisnis ulung, seseorang yang berani mengambil langkah penting dengan berjuta resiko yang mengikutinya.
Ya, begitulah ayah.
Dia pernah menduduki posisi yang 'lumayan' di sebuah perusahaan dulu, namun dia memilih mundur dengan terhormat karena punya mimpi lain, karena bisnis adalah impiannya.
Ya, ayahku memang berani dan kuat.
Sekali lagi, dia begitu luar biasa.
Dia begitu tulus, baik, pemaaf, walau keras kepalanya juga tak kalah hebat (well, saya mewarisi sifat beliau yang satu ini :D).
Begitu banyak orang yang kehilangan, begitu banyak yang terhentak dengan kepergiannya.
Beliau memang sosok yang memiliki banyak sahabat, teman dan relasi. Ayahku memang baik. :)
Seberapa panjang pun saya menulis tentang Ayah tak akan mampu mengalahkan rasa rindu teramat sangat yang saya rasakan akan sosoknya saat ini.
Dia begitu sempurna bagi saya.
Dia adalah panutan dan sosok idola untuk saya.
Dia ayah saya.
Sekarang hanya tinggal doa yang bisa saya berikan untuknya. Dengan harapan itu semua akan membahagiakannya disana, karena saya belum sempat memberikan apa-apa pada ayah, selain gelar sarjana yang saya tau dia sangat bangga akan itu.
Ayah, berbahagialah disana.
Semoga Allah SWT memberikan rumah dan keluarga yang lebih baik dari apa yang Ayah miliki di dunia fana ini.
Tenanglah, kami semua baik-baik saja. Semua pasti baik-baik saja.
Ayah, satu hal yang aku sesali, aku belum sempat mengucap kata maaf padamu.
Semoga sebelum aku mengucapkan kata itu, ayah sudah terlebih dahulu memaafkan aku.
Ayah, aku begitu mencintaimu. Kami begitu menyayangimu.
Ayah adalah ayah terhebat.